Desir.id – Medan | Beberapa hari setelah ajang Academy Awards ke-97 digelar pada 2 Maret 2025 di Dolby Theatre, Los Angeles, perbincangan seputar pemenang dan kejutan yang terjadi masih terus bergulir. Oscars tahun ini bukan sekadar perayaan tahunan perfilman, tetapi juga panggung bagi berbagai perdebatan yang sudah mencuat jauh sebelum malam puncak. Sejumlah nominasi menuai kontroversi, mulai dari pemilihan Karla Sofía Gascón sebagai Aktris Terbaik meski memiliki rekam jejak kontroversial, tuduhan penggunaan AI dalam film The Brutalist, hingga kritik terhadap absennya koordinator intimasi dalam produksi Anora.
Di tengah perdebatan tersebut, antusiasme publik tetap tinggi, terutama terhadap film-film yang telah mencuri perhatian di berbagai festival sebelumnya, seperti Anora, peraih Palme d’Or di Cannes; The Blue Trail, yang memenangkan Silver Bear Grand Jury Prize di Berlinale; serta No Other Land, dokumenter yang banyak dipuji setelah kemenangannya di berbagai ajang internasional.
Tahun ini, Conan O’Brien didapuk sebagai pembawa acara Oscars. Penampilannya menuai beragam tanggapan dari publik. Beberapa pihak memuji pendekatan komedinya yang segar dan interaksi hangatnya dengan para nominasi. Namun, ada juga yang mengkritik monolog pembukaannya, menyebutnya kurang lucu dan tidak sesuai ekspektasi.
Namun, seperti biasa, Oscars tidak luput dari kejutan—beberapa kemenangan sudah diprediksi, tetapi ada juga hasil yang memicu perdebatan lebih lanjut. Artikel ini akan menyajikan daftar lengkap pemenang dan nominasi, serta mengulas siapa yang benar-benar layak membawa pulang piala menurut berbagai perspektif.
Best Picture (Film Terbaik)
Anora berhasil meraih penghargaan Best Picture, mengungguli sejumlah nominasi lainnya. Berikut adalah daftar lengkap film yang masuk dalam kategori ini:
- Anora
- A Complete Unknown
- Conclave
- Dune: Part Two
- Emilia Pérez
- I’m Still Here
- Nickel Boys
- The Brutalist
- The Substance
- Wicked
Disutradarai oleh Sean Baker, Anora adalah drama komedi yang mengisahkan seorang penari dan pekerja seks asal Brooklyn yang kawin lari dengan putra seorang oligarki Rusia. Kemenangan Anora sudah banyak diprediksi sebelumnya, terutama setelah dominasinya di berbagai ajang penghargaan, termasuk kemenangan Palme d’Or di Cannes. Selain Best Picture, Anora juga meraih empat piala Oscar lainnya, termasuk Best Director dan Best Original Screenplay untuk Sean Baker, serta Best Actress untuk Mikey Madison.
Meski begitu, persaingan di kategori ini cukup ketat, terutama dengan dua pesaing utama: The Brutalist dan Dune: Part Two. The Brutalist, garapan Brady Corbet, merupakan drama epik yang mengeksplorasi perjalanan seorang arsitek imigran dalam menghadapi perubahan sosial dan politik di Amerika Serikat selama beberapa dekade. Film ini mendapatkan banyak pujian kritis dan memenangkan tiga Oscar, menjadikannya salah satu pesaing terkuat Anora. Sementara itu, Dune: Part Two, sekuel dari adaptasi epik Denis Villeneuve, juga diprediksi memiliki peluang besar untuk menang. Film ini sukses secara komersial dan kritis, serta menyapu bersih banyak kategori teknis, menjadikannya kandidat yang sangat diperhitungkan di ajang Oscar tahun ini.
Meskipun banyak yang menganggap Anora sebagai pemenang yang layak, beberapa kritikus berpendapat bahwa The Brutalist atau Dune: Part Two bisa saja lebih pantas meraih penghargaan utama ini. Perdebatan ini mencerminkan betapa kompetitifnya kategori Best Picture tahun ini, dengan setiap film membawa kekuatan dan keunikan tersendiri.
Best Director (Sutradara Terbaik)
Sean Baker meraih penghargaan Best Director untuk film Anora. Berikut adalah daftar sutradara yang masuk ke dalam kategori ini:
- Sean Baker – Anora
- Brady Corbet – The Brutalist
- James Mangold – A Complete Unknown
- Jacques Audiard – Emilia Pérez
- Coralie Fargeat – The Substance
Sebagai sutradara, Sean Baker dikenal dengan gaya penyutradaraan yang realistis dan naturalistik, terutama dalam menggambarkan kehidupan masyarakat kelas bawah dengan pendekatan yang penuh empati. Baker menangkap kehidupan karakter utamanya dengan visual yang autentik, menggunakan sinematografi handheld dan pencahayaan alami yang membuat ceritanya terasa lebih dekat dengan realitas.
Namun, meskipun kemenangan Sean Baker dianggap layak, banyak yang merasa bahwa Brady Corbet, sutradara The Brutalist, juga pantas meraih penghargaan ini. Film ini dipuji karena ambisinya yang melampaui ekspektasi, dengan format visual yang menghidupkan kembali era sinematik klasik. Kritikus menyoroti kedalaman temanya yang mencakup imigrasi, seni, dan kapitalisme, serta penampilan luar biasa Adrien Brody. Meskipun menghadapi kontroversi terkait penggunaan AI, The Brutalist tetap dianggap sebagai pencapaian sinematik yang berani dan inovatif.
Best Actor (Aktor Terbaik)
Adrien Brody, yang sebelumnya pernah meraih penghargaan Best Actor di Academy Awards 2003 untuk perannya dalam The Pianist, kembali meraih penghargaan Best Actor atas perannya dalam The Brutalist. Berikut adalah daftar aktor yang masuk ke dalam kategori ini:
- Adrien Brody – The Brutalist
- Timothée Chalamet – A Complete Unknown
- Colman Domingo – Sing Sing
- Ralph Fiennes – Conclave
- Sebastian Stan – The Apprentice
Brody tampil memukau sebagai László Toth, seorang arsitek imigran yang berjuang mempertahankan idealismenya di tengah ketidakpastian politik. Aktingnya penuh nuansa, menangkap kompleksitas emosional dengan subtilitas yang mengesankan. Namun kemenangan Brody memicu kontroversi terkait penggunaan kecerdasan buatan (AI) dalam produksi film tersebut. Diketahui bahwa teknologi AI digunakan untuk menyempurnakan pengucapan dialog berbahasa Hungaria oleh Brody dan lawan mainnya, Felicity Jones.
Meskipun sutradara Brady Corbet menekankan bahwa AI hanya digunakan untuk memperhalus aksen tanpa mengubah esensi akting para aktor, Beberapa pihak mempertanyakan keaslian penampilan Brody dan apakah intervensi teknologi tersebut memberikan keuntungan yang tidak adil, terutama jika dibandingkan dengan Timothée Chalamet dan Sebastian Stan. Chalamet, yang memerankan Bob Dylan dalam A Complete Unknown, dan Stan, yang bertransformasi total sebagai Donald Trump muda dalam The Apprentice, sama-sama memberikan performa autentik tanpa bantuan teknologi serupa. Keduanya mendapatkan pujian luas atas dedikasi mereka dalam mendalami karakter, membuat banyak kritikus dan penonton berpendapat bahwa salah satu dari mereka lebih layak memenangkan Oscar tahun ini.
Best Actress (Aktris Terbaik)
Mikey Madison meraih penghargaan Best Actress atas perannya dalam Anora. Berikut adalah daftar aktris yang masuk ke dalam kategori ini:
- Mikey Madison – Anora
- Cynthia Erivo – Wicked
- Karla Sofía Gascón – Emilia Pérez
- Demi Moore – The Substance
- Fernanda Torres – I’m Still Here
Madison mendapat pujian karena mampu menghidupkan karakter Anora dengan keautentikan yang menyentuh, menangkap kompleksitas emosional seorang pekerja seks yang menghadapi perubahan besar dalam hidupnya. Namun banyak yang berpendapat bahwa Demi Moore, yang sebelumnya memenangkan Golden Globe, Critics’ Choice, dan Screen Actors Guild Awards untuk perannya dalam The Substance, lebih layak menerima penghargaan tersebut.
Ironisnya, The Substance menceritakan kisah seorang aktris senior yang menghadapi persaingan dengan talenta muda, sebuah refleksi yang dianggap mencerminkan situasi nyata yang dialami Moore. Pengamat mencatat bahwa plot film tersebut seolah menjadi kenyataan saat Moore kalah dari Madison yang berusia 25 tahun.
Best Supporting Actor (Aktor Pendukung Terbaik)
Kieran Culkin berhasil meraih penghargaan Best Supporting Actor berkat perannya dalam film A Real Pain. Berikut adalah daftar aktor yang masuk ke dalam kategori ini:
- Kieran Culkin – A Real Pain
- Yura Borisov – Anora
- Edward Norton – A Complete Unknown
- Guy Pearce – The Brutalist
- Jeremy Strong – The Apprentice
Penampilan Culkin sebagai seorang pria yang bergulat dengan trauma generasi mendapatkan pujian luas dan dianggap menonjol di antara para nomine lainnya.
Best Supporting Actress (Aktris Pendukung Terbaik)
Zoe Saldaña berhasil meraih penghargaan Best Supporting Actress berkat perannya dalam film Emilia Pérez. Berikut adalah daftar aktris yang masuk ke dalam kategori ini:
- Zoe Saldaña – Emilia Pérez
- Monica Barbaro – A Complete Unknown
- Ariana Grande – Wicked
- Felicity Jones – The Brutalist
- Isabella Rossellini – Conclave
Kemenangan Zoe Saldaña sebagai Aktris Pendukung Terbaik di Oscar 2025 untuk Emilia Pérez menuai beragam reaksi. Prestasi ini dirayakan sebagai momen bersejarah, terutama bagi komunitas Dominika, dengan Presiden Luis Abinader dan Menteri Kebudayaan Roberto Ángel Salcedo yang secara terbuka memuji pencapaiannya sebagai kebanggaan nasional. Media lokal juga menyoroti dampaknya dalam sinema global.
Namun, film itu sendiri memicu kontroversi, terutama di Meksiko dan komunitas transgender, karena dianggap menampilkan representasi yang tidak akurat. Selain itu, pernyataan masa lalu dari salah satu bintang film, Karla Sofía Gascón, juga menambah lapisan kontroversi. Sebelum kemenangan Saldaña, publik sempat mengunggulkan beberapa pesaing kuat, seperti Ariana Grande yang memerankan Glinda dalam Wicked dan diprediksi menjadi favorit berkat penampilannya yang memukau, serta Felicity Jones yang juga banyak diunggulkan berkat perannya dalam The Brutalist. Meskipun ada kritik, penghargaan ini tetap menjadi tonggak penting dalam karier Saldaña.
Best Original Screenplay (Skenario Asli Terbaik)
Sean Baker meraih penghargaan Skenario Asli Terbaik berkat karyanya dalam film Anora. Berikut adalah daftar penulis dan filmnya yang masuk ke dalam kategori ini:
- Sean Baker – Anora
- Brady Crobet, Mona Fatsvold – The Brutalist
- Jesse Eisenberg – A Real Pain
- Moritz Binder, Tim Fehlbaum; Ditulis bersama dengan Alex David – The Brutalist
- Coralie Fargeat – The Substance
Kemenangan Sean Baker untuk Anora diterima dengan baik, didukung prestasi sebelumnya dan naskahnya yang kuat. Meski ada kritik, film ini tetap dipuji atas inovasi naratifnya, menjadikannya pemenang yang layak di Oscar 2025.
Best Adapted Screenplay (Skenario Adaptasi Terbaik)
Peter Straughan memenangkan kategori Best Adapted Screenplay untuk film Conclave, sebuah thriller politik adaptasi novel karya Robert Harris. Berikut adalah daftar penulis dan filmnya yang masuk ke dalam kategori ini:
- Peter Straughan – Conclave
- James Mangold dan Jay Cocks – A Complete Unknown
- Jacques Audiard; Berkolaborasi dengan Thomas Bidegain, Léa Mysius dan Nicolas Livecchi – Emilia Pérez
- RaMell Ross dan Joslyn Barnes – Nickel Boys
- Clint Bentley, Greg Kwedar, Clarence Maclin, dan John “Divine G” Whitfield – Sing Sing
Kemenangan Straughan dianggap layak oleh banyak kritikus, mengingat kemampuannya mengadaptasi materi sumber yang kompleks menjadi naskah yang menarik dan relevan. Penulisannya berhasil menangkap esensi novel asli sambil memberikan kedalaman karakter dan alur cerita yang memikat. Meskipun beberapa pihak mungkin memiliki preferensi pribadi terhadap nomine lain, secara keseluruhan, kemenangan Conclave mencerminkan apresiasi industri terhadap adaptasi yang cerdas dan eksekusi yang solid.
Kategori Lainnya
Berikut daftar pemenang beberapa kategori yang belum disebutkan:
- Flow (Best Animated Feature Film)
- I’m Still Here (Best International Feature Film)
- No Other Land (Best Documentary Feature Film)
- In The Shadow of the Cypress (Best Animated Short Film)
- I’m Not a Robot (Best Live Action Short Film)
- The Only Girl in the Orchestra (Best Documentary Short Film)
- Lol Crawley untuk The Brutalist (Best Cinematography)
- Nathan Crowley untuk Wicked (Best Production Design)
- Paul Tazewell untuk Wicked (Best Costume Design)
- Sean Baker untuk Anora (Best Film Editing)
- Paul Lambert, Stephen James, Rhys Salcombe, dan Gerd Nefzer untuk Dune: Part Two (Best Visual Effects)
- Gareth John, Richard King, Ron Bartlett, dan Doug Hemphill untuk Dune: Part Two (Best Sound)
- Pierre-Oliver Persin, Stéphanie Guillon, dan Marilyne Scarselli untuk The Substance (Best Makeup and Hairstyling)
- El Mal dari film Emilia Pérez – Clément Ducol, Camille, dan Jacques Audiard (Best Original Song)
- Daniel Blumberg untuk The Brutalist (Best Original Score)
Kejutan dan Snub Oscars 2025
Pada ajang Oscars 2025, kemenangan No Other Land sebagai Film Dokumenter Terbaik menjadi kejutan terbesar sekaligus momen paling penting dalam perhelatan tahun ini. Dokumenter independen ini menggambarkan kehidupan warga Palestina di Masafer Yatta, Tepi Barat, yang menghadapi ancaman pengusiran oleh militer Israel. Disutradarai oleh Basel Adra dan Yuval Abraham, film ini mendapat pujian luas karena memberikan suara bagi masyarakat yang selama ini kurang mendapatkan perhatian global. Kemenangan No Other Land bukan hanya prestasi sinematik, tetapi juga peristiwa bersejarah yang meningkatkan kesadaran dunia terhadap konflik Palestina-Israel dan dampaknya terhadap warga sipil.
Di luar kategori dokumenter, beberapa kejutan lain juga terjadi. Film animasi independen Flow berhasil mengalahkan produksi besar seperti Inside Out 2 dan The Wild Robot untuk memenangkan Film Animasi Terbaik. Keberhasilan Flow menunjukkan bahwa kreativitas dan inovasi dapat mengungguli kekuatan finansial studio besar.
Sementara itu, beberapa snub juga menjadi perbincangan, salah satunya adalah absennya Denis Villeneuve dari nominasi Sutradara Terbaik untuk Dune: Part Two, meskipun filmnya mendapatkan banyak pujian dan lima nominasi lainnya. Selain itu, Babygirl, yang menampilkan penampilan luar biasa Nicole Kidman, juga tidak mendapat satu pun nominasi meskipun meraih pujian kritis dan sukses di box office.
Dengan kemenangan No Other Land yang paling mengguncang, Oscars 2025 menjadi ajang yang tidak hanya merayakan prestasi perfilman tetapi juga membuka diskusi global tentang isu-isu kemanusiaan yang mendesak.
Penulis: Arya Yudhistira