Menu

Mode Gelap
Ciptakan Ruang Aman untuk Bercerita: “Let it Out Project” Bersama Psikolog  Promax Project Gelar Protein Campaign di Car Free Day Medan untuk Tingkatkan Kesadaran Protein Harian Masyarakat Pengurus Resmi Dikukuhkan di Solo, Ketua Umum PWI Pusat : Persatuan Adalah Kunci SEHACI Project Gelar Kampanye “Kids Grow Strong and Nation Grows Bright” di Kampung Nelayan Belawan, Dorong Kesehatan Anak Pesisir Sadar Waktu Gandeng Komunitas Seabolga dan Medan Book Party di Main Event ‘Sejenak Tanpa Layar’ Doa Yatim Iringi Tasyakuran: PWI Resmi Kembali ke Rumah Lama di Lantai 4 Dewan Pers

Daerah

Sadar Waktu Gandeng Komunitas Seabolga dan Medan Book Party di Main Event ‘Sejenak Tanpa Layar’

badge-check


					Sadar Waktu Gandeng Komunitas Seabolga dan Medan Book Party di Main Event ‘Sejenak Tanpa Layar’ Perbesar

Desir.id — Medan | Main Event kampanye “Sejenak Tanpa Layar” yang digelar mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Sumatera Utara (USU) melalui inisiatif Sadar Waktu pada Selasa (30/9) di Taman FISIP USU menghadirkan kolaborasi dengan sejumlah komunitas. 

Komunitas Seabolga berpartisipasi lewat workshop ecoprint menggunakan cat pewarna dari bahan alami, kuning dari kunyit, hijau dari daun pandan, biru dari bunga telang, dan cokelat dari kopi. 

Sementara itu, Medan Book Party mengisi sesi silent reading dan sharing buku. Kolaborasi ini menambah variasi kegiatan dan memperkaya pengalaman lebih dari 60 peserta yang diajak menikmati aktivitas tanpa layar.

Mereka diajak mengisi waktu tanpa gadget dengan berbagai aktivitas alternatif. Di section kreativitas, peserta merangkai beads, mencoba diamond painting. Terdapat juga aktivitas melukis pouch dengan teknik ecoprint yang difasilitasi komunitas Seabolga. 

Sementara itu, di section buku, Medan Book Party hadir membawakan silent reading dan sharing session yang mengajak peserta merasakan pengalaman membaca kolektif di ruang terbuka.

General Manager Sadar Waktu, Alya Amanda, mengatakan kolaborasi ini sengaja dihadirkan untuk memperkaya pengalaman peserta. 

“Kami ingin menunjukkan bahwa detoks digital bisa lebih menyenangkan bila diisi dengan aktivitas nyata. 

Kehadiran komunitas-komunitas ini membuktikan bahwa mahasiswa tidak sendirian, ada banyak ruang alternatif yang bisa digali di luar layar,” jelasnya.

Selain itu, berbagai permainan seperti UNO, Jenga, dan puzzle juga menambah keseruan interaksi antarpeserta. Dari catatan stopwatch yang dikumpulkan, rata-rata peserta berhasil lepas dari layar selama 30 menit, bahkan ada yang bertahan hingga 3 jam.

Kolaborasi ini mendapat respons positif dari peserta. Salah satunya Ghina Raudhatul Jannah, yang bertahan 3 jam penuh. “Ternyata tanpa HP pun bisa ngelakuin banyak hal seru. Saya bahkan dapat pengalaman baru dari ecoprint, sampai kepikiran untuk coba detoks digital lagi,” ujarnya. (Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Pengurus PWI Pusat Laporkan HPN 2026 ke KSP, Harapkan Kehadiran Presiden

25 September 2025 - 10:37 WIB

Perubahan Komposisi Pengurus DKP PWI Sumut Syahrir ke DK PWI Pusat, War Djamil Melanjutkan

24 September 2025 - 17:26 WIB

INALUM Sabet Penghargaan EPSA 2025 sebagai Wujud Komitmen pada Keberlanjutan Lingkungan

21 September 2025 - 16:10 WIB

INALUM Perkuat Komitmen Hijau dengan Integrasi Rantai Pasok dan Teknologi Ramah Lingkungan

21 September 2025 - 16:07 WIB

INALUM Dukung Program Pasar Murah Kabupaten Batubara

20 September 2025 - 21:04 WIB

Trending di Daerah