Menu

Mode Gelap
Sarjana Besi dari Padang. Jejak Dirut Inalum Melati Sarnita Menempa Hilirisasi Nasional Kesehatan Mental Jadi Tren Gaya Hidup Sehat di Indonesia, Ini Alasannya Fitur Live Shopping Kembali di TikTok Shop, UMKM Raup Omzet Jutaan per Hari! INALUM Sabet Dua Penghargaan di TOP CSR Awards 2025, Tegaskan Komitmen Keberlanjutan Bisnis Gubernur Sumut Bobby Nasution Kunjungi Tanggul Jebol Dalu-Dalu, Janjikan Solusi untuk Warga Batubara Cegah Generasi Muda dari Narkoba, BNNK dan IWO Gelar Sosialisasi di SMPN 1 Lima Puluh

Entertainment

Review Thunderbolts* (2025)

badge-check


					Review Thunderbolts* (2025) Perbesar

Desir.id – Medan | Thunderbolts* adalah upaya kesekian kali dari Marvel Cinematic Universe (MCU) untuk menegaskan kembali eksistensinya dan bukti kesekian kali pula bahwa nyatanya MCU masih bisa memproduksi film superhero berkualitas. Namun, jika perlu sekali dilihat dari aspek novelty, film arahan Jake Schreier ini mungkin film MCU kedua sejak Eternals (2021) yang benar-benar memberikan metode struktur penceritaan berbeda dengan film-film MCU pada umumnya.

Jika biasanya kita mengenal MCU lewat formula pengenalan jagoan, yang dilanjutkan dengan awal mula konflik dan diakhiri dengan pertempuran antara sang jagoan dan musuhnya, kali ini Thunderbolts* menawarkan pendekatan yang sepenuhnya berbeda. Kita dibawa menyaksikan bagaimana sejumlah antihero yang dianggap “rusak” dan “tidak berguna”, yang telah diperkenalkan melalui berbagai proyek MCU sebelumnya, secara tidak sengaja bertemu dan terpaksa bekerja sama untuk menyelesaikan sebuah masalah. Dari situ, mereka perlahan membuktikan diri sebagai para individu buangan yang ternyata masih bisa berguna bagi masyarakat.

Lebih detail berbicara mengenai karakter, film ini memiliki roster karakter yang tidak disangka-sangka cukup menarik dengan dinamika yang menyenangkan. Yelena Belova (Florence Pugh), Alexei Shostakov alias Red Guardian (David Harbour), dan Taskmaster (Olga Kurylenko) berasal dari Black Widow (2021) sebagai mantan agen Red Room. John Walker alias U.S. Agent (Wyatt Russell) dari The Falcon and the Winter Soldier (2021) adalah prajurit kontroversial yang sempat menggantikan Captain America. Ava Starr alias Ghost (Hannah John-Kamen) dari Ant-Man and the Wasp (2018) memiliki kekuatan fase akibat kecelakaan kuantum. Bucky Barnes alias Winter Soldier (Sebastian Stan) sebagai salah satu pemain lama MCU. Bob Reynolds alias Sentry (Lewis Pullman) diperkenalkan sebagai manusia super yang tidak stabil. Mereka dikumpulkan oleh Valentina Allegra de Fontaine (Julia Louis-Dreyfus), tokoh bayangan yang menjalankan misi rahasia atas nama pemerintah.

Setiap karakter tadi mendapatkan spotlight yang layak dan porsi perkembangan yang proper sebagai lanjutan dari cerita mereka masing-masing pada proyek MCU sebelumnya. Kisah Yelena yang masih merasa kesepian setelah kematian kakaknya, Natasha Romanoff, semakin digali secara emosional. Alexei yang jenaka kini mendapatkan perkembangan humor yang lebih seimbang dengan elemen drama. Keduanya menciptakan momen ayah dan anak yang menyentuh di babak ketiga film. John Walker kini terasa semakin dekat dengan karakterisasi U.S. Agent yang individualis dan sembrono seperti di komik. Ava Starr mendapatkan upgrade besar dari segi kepribadian yang kini terasa jauh lebih tajam. Bucky Barnes yang sudah jauh lebih stabil kini semakin menunjukkan sisi kepemimpinannya. Sementara itu, Valentina mulai tampil lebih menonjol dan mempertegas perannya dibandingkan kehadirannya yang terkesan sekilas di proyek-proyek MCU sebelumnya.

Selain itu, Thunderbolts* juga mengangkat beberapa tema seputar kesehatan mental yang dibahas dengan baik melalui karakter-karakter yang telah disebutkan tadi, khususnya Sentry yang belum penulis ulas secara detail. Karakter ini diadaptasi dengan baik dari komik ke layar tanpa mengurangi esensi utama yang membuatnya menarik, yakni kontras antara Bob Reynolds dan sisi gelapnya, The Void, yang merupakan manifestasi dari perasaan ketersendirian yang selama ini membuat Bob terjerumus dalam ketergantungan dan kebiasaan buruk yang destruktif. Upaya Bob untuk mengalahkan sisi gelapnya ditampilkan dengan sangat baik melalui performa Lewis Pullman yang begitu empatik dan emosional. Aspek ini juga berfungsi sebagai perekat yang kuat bagi setiap karakternya yang masing-masing turut merasakan kekosongan dalam hidup mereka, sehingga menciptakan perkembangan dinamika antar karakter yang natural seiring film berjalan. Momen penyelamatan Bob di babak ketiga adalah salah satu momen kerja sama tim paling hangat yang pernah penulis lihat di MCU.

Dari segi hiburan, Thunderbolts* bisa dibilang merupakan salah satu film yang minim aksi untuk standar MCU. Namun, humor yang dipunyai film ini cukup superior dibanding humor tipikal MCU. Momen-momen yang ditujukan untuk lelucon tidak dilebih-lebihkan dan selalu sesuai dengan karakter beserta situasinya. Pun begitu mencapai bagian aksi, Thunderbolts* tidak pernah menahan diri. Beberapa highlight aksi mungkin terdapat pada penampilan kemampuan Sentry yang begitu kuat, khususnya pada babak ketiga ketika The Void terbebas di kota New York dan mengubah para warganya menjadi bayangan. Selain itu, penggabungan CGI dan efek praktikal yang dominan juga berhasil dalam membuat setiap sekuensnya terasa nyata.

Secara keseluruhan, Thunderbolts* adalah film yang sangat penting dan sangat dibutuhkan MCU menuju Avengers: Doomsday yang akan rilis tahun depan, mengingat banyaknya konotasi negatif dari penggemar yang menyertai beberapa proyek MCU akhir-akhir ini. Selain itu, strategi marketing pergantian judul menjadi The New Avengers di minggu kedua penayangan adalah langkah yang jenius untuk mengundang banyak penggemar lama untuk menonton. Adegan post-credits yang langsung memberikan konektivitas konflik dengan proyek MCU selanjutnya juga turut membangun antusiasme yang layak.

RATE: ⭐⭐⭐⭐

Penulis: Arya Yudhistira

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Review Final Destination Bloodlines (2025)

11 Mei 2025 - 21:10 WIB

Review Daredevil: Born Again (2025)

1 Mei 2025 - 14:46 WIB

Review Pengepungan di Bukit Duri (2025)

19 April 2025 - 12:47 WIB

Review Jumbo (2025)

8 April 2025 - 00:15 WIB

Review Qodrat 2 (2025)

7 April 2025 - 16:53 WIB

Trending di Entertainment