Menu

Mode Gelap
Ciptakan Ruang Aman untuk Bercerita: “Let it Out Project” Bersama Psikolog  Promax Project Gelar Protein Campaign di Car Free Day Medan untuk Tingkatkan Kesadaran Protein Harian Masyarakat Pengurus Resmi Dikukuhkan di Solo, Ketua Umum PWI Pusat : Persatuan Adalah Kunci SEHACI Project Gelar Kampanye “Kids Grow Strong and Nation Grows Bright” di Kampung Nelayan Belawan, Dorong Kesehatan Anak Pesisir Sadar Waktu Gandeng Komunitas Seabolga dan Medan Book Party di Main Event ‘Sejenak Tanpa Layar’ Doa Yatim Iringi Tasyakuran: PWI Resmi Kembali ke Rumah Lama di Lantai 4 Dewan Pers

Daerah

Santri Musthafawiyah Hilang Empat Hari, Ayahnya Mohon Bantuan Warganet

badge-check


					Santri Musthafawiyah Hilang Empat Hari, Ayahnya Mohon Bantuan Warganet Perbesar

Desir.id – Medan |  Seorang santri bernama Zaini Lutfi Al Fuadi Sinaga (16) dikabarkan tidak pulang ke rumah selama empat hari setelah berpamitan untuk buka puasa bersama teman-temannya. Ayahnya, Ahmad Fuad Sinaga, membagikan kabar ini melalui akun Facebook @Ahmad Fuad Sinaga pada Rabu (26/3/2025), meminta bantuan warganet untuk menemukan putranya.

“Assalamualaikum wr wb, bagi bapak/ibu yang melihat anak kami mohon hubungi 081362180120, sudah 4 hari tidak pulang ke rumah. Namanya Zaini Lutfi Al Fuadi Sinaga, santri Musthafawiyah kelas 5… mohon disebarkan,” tulis Ahmad dalam unggahannya.

Melansir dari suaramedannews.com, Ahmad menjelaskan bahwa anaknya terakhir kali berpamitan pada Sabtu (23/03/2025) malam untuk berbuka puasa bersama teman-teman satu pondok pesantren.

“Malam Minggu dia izin pamit mau buka puasa bareng kawannya yang juga santri. Kami kasih uang pegangan dan mengizinkannya menginap di rumah temannya,” ujar Ahmad.

Namun, keesokan harinya, Zaini tidak kunjung pulang. Ia sempat meminta ongkos, yang kemudian dikirimkan oleh keluarganya. Hingga Senin malam, remaja tersebut masih belum kembali ke rumah.

Menurut Ahmad, putranya terakhir diketahui berada di rumah kerabatnya di Tembung sebelum akhirnya pergi ke rumah temannya di daerah yang sama. Zaini juga sempat meminta uang sebesar Rp15.000 kepada bibinya untuk ongkos transportasi.

Setelah itu, komunikasi dengan keluarganya terputus. Seorang teman Zaini mengaku bahwa ponsel remaja tersebut telah hilang. Namun, Ahmad menduga ponsel itu mungkin dijual untuk ongkos perjalanan.

“Dia masih berkontak dengan teman-temannya lewat Instagram. Dari situ, dia bilang berada di Aceh, tapi kami tidak yakin karena uangnya sudah habis. Mungkin saja dia memang pergi ke sana dengan menjual HP-nya,” kata Ahmad.

Ia juga mencurigai bahwa jika benar anaknya berada di Aceh, kemungkinan besar ia ada di Kota Cane, tempat salah satu kawannya yang dulu satu pondok dengannya saat sanawiyah di Medan.

Ahmad Fuad Sinaga berharap putranya segera pulang, terutama menjelang Hari Raya Idulfitri.

“Untuk Lutfi, pulanglah, Nak. Kalau pun HP itu hilang, sudahlah, bukan rezeki kita. Cepat pulang, mamak nangis terus, keluarga semua sedih. Kami sayang sama Bang Lutfi. Bang Lutfi kan mau jadi orang sukses, berguna bagi agama, nusa, dan bangsa, kan? Pulang ya, Nak,” tutup Ahmad dengan mata berkaca-kaca.

Pihak keluarga terus berupaya mencari keberadaan Zaini dan berharap bantuan dari masyarakat yang mungkin mengetahui keberadaannya. (Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Sadar Waktu Gandeng Komunitas Seabolga dan Medan Book Party di Main Event ‘Sejenak Tanpa Layar’

2 Oktober 2025 - 19:50 WIB

Pengurus PWI Pusat Laporkan HPN 2026 ke KSP, Harapkan Kehadiran Presiden

25 September 2025 - 10:37 WIB

Perubahan Komposisi Pengurus DKP PWI Sumut Syahrir ke DK PWI Pusat, War Djamil Melanjutkan

24 September 2025 - 17:26 WIB

INALUM Sabet Penghargaan EPSA 2025 sebagai Wujud Komitmen pada Keberlanjutan Lingkungan

21 September 2025 - 16:10 WIB

INALUM Perkuat Komitmen Hijau dengan Integrasi Rantai Pasok dan Teknologi Ramah Lingkungan

21 September 2025 - 16:07 WIB

Trending di Daerah